Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
sangat pesat dewasa ini memudahkan informasi untuk menyebar dengan cepat ke
segala arah. Internet sangat
memudahkan kita untuk mengakses dan menyebarkan informasi dengan media website. Website pada awal perkembangannya hanya dapat digunakan hanya satu
arah, seseorang yang mengakses informasi pada website tersebut tidak dapat berkontribusi untuk memberikan
tanggapan atau komentar sehingga tidak terjadi interaksi antara kontributor dan
komsumer informasi tersebut. Namun sekarang telah muncul generasi ke dua dari website yaitu web 2.0 yang memungkinkan
terjadinya interaksi dalam website.
kaskus.us merupakan salah satu website
generasi ke dua, melalui kaskus penggunanya dapat salaing berbagi informasi dan
saling menambahkan informasi atau hanya memberikan komentar dan tanggapan, hal
demikian dapat ditengarai adanya semangat masyarakat informasi, karena setiap
pengguna kaskus memiliki semangat untuk berbagi informasi satu sama lain.
Melalui hasil pengamatan yang dilakukan, latar belakang yang memotivasi para
pengguna kaskus adalah kebaikan, mereka percaya bahwa dengan berbuat baik maka
perbuatan baik tersebut akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Abstract
Recent developments in
information and communication technologies ease information to spread like wild
fire. Internet ease us to spread and access information anywhere and everywhere
through website we can do it. At the beginning of website development, it just
qualify user to be a contributor of information or consumer of information;
which one they are want to be. But after appear he next generation of website:
website 2.0, it able user to share the information and put the comment each
other, it also known as participatory website: user interaction of information.
Kaskus.us is a simple application of website 2.0. kaskus provide forum to
communicate, spread, and access information. User can be easy to spread,
access, and put comments toward the available information, it indicated there
is a spirit of information society; because user have a spirit to share
information each other. Though actually the background of the user which motivated them to share the
information is kindness, they believe that kindness is repaid tenfold.
Revolusi teknologi dan
komunikasi di bidang media komunikasi secara umum memberikan dampak kepada
penggunaan media komunikasi yang lebih interaktif. Hal ini mendorong para
pengguna media komunikasi untuk berpartisipasi aktif, tidak hanya sekedar
menjadi pengguna yang pasif dalam menerima informasi.
Perkembangan media
komunikasi baru, dalam hal ini internet beserta peralatan yang mendukung (hardware, software), telah berkembang
pesat menjadi media yang memenuhi kebutuhan publik untuk menyuarakan
pendapatnya, sehingga berimplikasi pada terbentuknya komunitas diskusi. Ini tak
lain karena internet telah menjadi bagian rutin dari aspek kehidupan sosial
sehari-hari, aktivitas virtual dan fisik menunjukkan peningkatan integritasnya.
Gejala ini sendiri sudah mulai terlihat di Indonesia dimana munculnya beberapa
forum diskusi dan komunikasi virtual.
Dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi serta antusiasme masyarakat untuk
memanfaatkannya, ditunjang dengan tumbuhnya forum komunikasi virtual, hal
tersebut akan menunjang terbentuknya sebuah masyarakat informasi.
Konsepsi Masyarakat
Informasi
Masyarakat Informasi
terdiri dari dua kata yaitu masyarakat dan informasi. Kata masyarakat dalam
KBBI mempunyai arti sekelompok manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sedangkan Informasi dalam arti
luas menurut Saracevic yaitu sebuah pesan yang dapat dipahami oleh manusia dan bermanfaat
bagi penerimanya (sesuai dengan konteks sosialnya).
Konsepsi masyarakat
Informasi menurut Frank Webster dalam bukunya yang berjudul Theories of the Information Society,
memberikan lima kriteria sebuah masyarakat informasi, masing-masing kriterianya
dapat dijadikan sebagai pijakan untuk menentukan fenomena masyarakat informasi,
yaitu antara lain: aspek teknologi, aspek geografis/ jarak, aspek ekonomi,
aspek pekerjaan, dan aspek budaya.
Dalam aspek teknologi,
definisi yang paling umum menekankan pada aspek inovasi teknologi khususnya
teknologi komunikasi dan informasi. Munculnya terobosan baru dalam penyimpanan
dan transmisi informasi mendorong mayarakat untuk menggunakan teknologi
komunkasi dan informasi dalam setiap aktifitas kehidupannya.
Pada aspek geografis/
jarak, memberikan definisi bahwa jarak dan ruang tidak menjadi batas lagi bagi
masyarakat untuk mengakses dan menyebarkan informasi, aspek ini tentunya sangat
dipengaruhi oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Aspek ekonomi
memberikan konsep yang lain yaitu fenomena masyarakat informasi terwujud ketika
industri informasi seperti pendidikan, jasa informasi, media komunikasi,
penerbitan, manufaktur computer, dan aktifitas informasi lainya menjadi
komditas utama dalam pembangunan ekonomi nasional; jika proporsinya signifikan
terhadap pendapatan nasional bruto (GNP), maka dapat ditengarai ini adalah
fenomena pertumbuhan ekonomi informasi.
Senada dengan aspek
ekonomi, aspek pekerjaan memberikan defnisi bahwa fenomena masyarakat informasi
terjadi jika sektor informasi mendominasi
lapangan pekerjaan.
Terakhir adalah aspek
budaya, aspek ini sangat terasa dampaknya oleh kita yaitu terjadinya
peningkatan yang sangat luar biasa dalam sirkulasi sosial informasi, misalnya
perkembangan trend cara berpakaian atau penataan rambut yang dipengaruhi oleh
sajian media komunikasi informasi yang ada.
Alvin Toffler, Tom
Stonier and Bill Gates
menyatakan pendapat mereka yang menyinggung tentang dampak perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, bahwa sekarang kita telah memasuki masa
kejayan informasi dimana setiap orang dapat mengakses informasi yang mereka
butuhkan.
Dapat disimpulkan dari
pernyataan diatas bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
memudahkan terciptanya sebuah masyarakat informasi yaitu masyarakat yang
memanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk memanfaatkan
(mengakses) dan menyebar luaskan informasi.
Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan dampak pada kemudahan
penyebaran dan akses informasi. Internet memudahkan kita untuk dapat
menyebarkan dan mengakses informasi dari manapun juga melalui media website.
Perkembangan website pada awal mulanya hanya
memungkinkan pengguna internet untuk memanfaatkannya terbatas pada satu arah, tidak
ada interaksi dan komunikasi yang terjadi antara kontributor (penyedia/
penyebar infomasi) dengan pembaca pada halaman website. Setelah munculnya teknologi website 2.0 terjadilah revolusi dalam penggunaan media website, pengguna internet dengan mudah
dapat bertukar informasi dan saling menanggapi atau memberikan komentar pada
informasi yang diberikan. Teknologi website
2.0 ini juga disebut sebagai partisipatori website
(terdapat interaksi antar pengguna internet).
Terkait dengan masalah
masyarakat informasi di Indonesia terdapat banyak website 2.0 yang menawarkan model forum komunikasi untuk saling
tukar informasi. Ada salah satu website
2.0 yang cukup besar dan popular yaitu kaskus.us, dengan memanfaatkan website tersebut setiap pengguna dapat
menyampaikan peristiwa atau memberikan informasi, memberikan pendapat dan
gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun video.
Dapat ditengarai ini merupakan semangat dari terbentunya masyarakat informasi
karena penggunanya mempunyai semangat untuk tewujudnya suasana saling berbagi
dan menyebar luaskan informasi.
Gambaran Singkat tentang
Kaskus
Kaskus adalah situs
forum komunitas maya terbesar di Indonesia. Kaskus lahir pada tanggal 6
November 1999 oleh pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di
Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang dikembangkan oleh Andrew Darwis
ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah. Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah
portal berita, tujuannya untuk mengentaskan dahaga mahasiswa Indonesia di luar
negeri yang rindu akan kampung halaman, melalui berita-berita di Indonesia.
Namun Dalam enam
bulan, portal berita yang dibuat Andrew Darwis ini tidak mengalami
perkembangan, sehingga ia mengubah portal berita tersebut menjadi forum
komunitas.
Walaupun terbilang sudah cukup lama situs
Kaskus ini berdiri namun baru pada tahun 2008 mereka baru memunculkan
eksistensinya di dunia maya dan resmi menjadi perusahaan profesianal dengan
nama PT. Darta Media Indonesia. Dengan usaha dan tekad
yang kuat para pengembang Kaskus, mereka akhirnya memperoleh manisnya hasil
jerih payah perjuangannya, Kaskus semakin populer untuk dikunjungi dan makin
banyak anggota baru yang mendaftar.
Kaskus, yang merupakan
singkatan dari Kasak-kusuk, bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang
kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 600.000
orang, dengan jumlah pageviews
melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga saat ini Kaskus sudah mempunyai
lebih dari 200 juta post. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 3.000.000
anggota, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga
negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga
orang dewasa.
Dengan memanfaatkan website Kaskus ini para pengguna dapat menyampaikan
peristiwa atau memberikan informasi, memberikan pendapat dan gagasan serta
menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun video, kepada
pengguna lainnya di seluruh penjuru dunia tanpa batas ruang dan waktu.
Metode
Analisis Data
Analisis data dilakukan
dengan memaparkan kemudian menganalisis hasil studi e-pustaka dan hasil
wawancara yang diperoleh. Studi e-pustaka dilakukan untuk mengetahui tujuan
yang sebenarnya dari Andrew Darwis terhadap situs
yang ia kelola. Wawancara dilakukan kepada para pengguna Kaskus yang menyajikan
informasi pada forum Kaskus kemudian informasi mereka menjadi headline pada halaman muka website Kaskus pada rentang bulan
November 2011 dengan cara mengirimkan pesan tertulis pada halaman profile Kaskus Informan terkait.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui motifasi para pengguna Kaskus untuk
menyebar luaskan informasi yang mereka punya. Selain dari hasil studi pustaka
dan wawancara, pengalaman penulis sebagai pengguna Kaskus turut mempengaruhi
dalam proses menganalisis data.
Analisis
Data
Tujuan pendiri forum
komunikasi virtual Kaskus dinyatakan oleh Andrew Darwis yang tertulis pada
sebuah website thejakartaglobe.com dalam artikel
yang berjudul a Day to Honor Indonesian
Heroes, dalam kesempatan kali itu Andrew diminta untuk memberikan
komentarnya tentang arti sebuah pahlawan dan perjuangan, ia menyatakan bahwa
tokoh inspirator dan pahlawan bagi dia adalah Michael Jackson ambisinya untuk
menjaga dunia dan membuat dunia lebih baik telah menjadi inpirasi baginya,
berjuang bagi Andrew memiliki makna tersendiri dan lebih kontemporer
menurutnya, “Sekarang, lawan kita adalah manusia dalam bentuk yang berbeda”
ungkap Andrew. “lawan kita adalah penyakit, polusi, dan ancaman kepunahan umat
manusia, sekarang musuh terbesar kita bukanlah negeri penjajah, tetapi adalah
diri kita sendiri, kita terus menghancurkan bumi, kita menciptakan kerusakan
yang lebih besar dari pada perang” imbuhnya. Prinsip hidup Andrew Darwis adalah
kebaikan kepada sesama akan mendapatkan balasan kebaikan juga bahkan sampai
sepuluh kali lipat, kemudian ia mengungkapkan sebuah pernyataan “itulah tujuan
kaskus dibangun sebagai pusat informasi, di mana pertanyaan diajukan dan
dijawab oleh anggota masyarakat sendiri”.
Dari penggalan artikel
tersebut dapat ditengarai bahwa Kaskus dibangun dengan tujuan agar dapat
dimanfaatkan untuk kebaikan bersama sebagai pusat informasi, dengan cara saling
berbagi dan menerima informasi yang ada, tujuan ini selaras dengan konsep
masyarakat informasi yaitu terbentuknya masyarakat yang memanfaatkan teknologi
informasi dan telekomunikasi untuk memanfaatkan (mengakses) dan menyebar
luaskan informasi.
Hasil wawancara yang
diperoleh dari pengguna Kaskus mengenai motifasi mereka untuk menyebar luaskan
informasi cukup beragam. Rheila salah satu user
name pengguna Kaskus mengungkapkan aktifitasnya dalam mengakses website Kaskus, di tengah kesibukan
pekerjaan dia meluangkan waktunya kurang lebih 4 jam dalam sehari untuk sekedar
berbagi informasi atau menelusur berita dan informasi, dalam kegiatannya untuk
berbagi informasi dia mempunyai prinsip jika ada informasi yang baik dan
bermanfaat bagi orang banyak tidak ada salahnya untuk saling berbagi manfaat
tersebut. Kapudepu juga mempunyai alasan tersendiri mengenai motifasinya untuk
berbagi informasi di forum komunikasi virtual ini, dia berpendapat bahwa setiap
orang berhak memperoleh informasi, melalui kegiatannya di Kaskus dia berharap
dapat membentuk masyarakat Indonesia yang lebih cerdas dan kreatif melalui
sajian-sajian informasi yang bermanfaat. Komentar yang unik dilontarkan oleh
Sulengers tentang motifasinya untuk saling berbagi informasi di forum Kaskus,
dia menganggap semua anggota yang berada dalam forum Kaskus adalah keluarga
maka sudah sepatutnya sesama keluarga harus saling mendukung, tolong menolong,
dan berbagi informasi. Komentar senada dilontarkan oleh Primula motifasinya
adalah untuk memperluas jaringan sosial dan memperbanyak teman, berbeda dengan
Ricky Kun dalam hal motifasinya untuk berbagi informasi di website Kaskus, hanya sekedar penyaluran hobinya dalam menulis.
Dari hasil wawancara
yang terpapar di atas dapat diketahui berbagai macam model motifasi yang
melatar belakangi para penggiat forum Kaskus untuk saling berbagi informasi
sehingga menciptakan atmosfer masyarakat informasi, antara lain adalah: kesadaran
diri untuk berbagi kebaikan kepada sesama, pemahaman yang baik tentang
keterbukaan akses informasi, rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang menumbuhkan
jiwa sosial untuk berbagi, keinginan memperluas jaringan sosial, dan penyaluran
hobi.
Kesimpulan
Forum komunikasi
virtual Kaskus memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap terbentuknya
masyarakat informasi. tujuan pendiri dan motifasi para penggiat forum Kaskus
saling bersinergi sehingga menjadi modal utama dalam terciptanya masyarakat
informasi, saling berbagi kebaikan untuk sesama adalah motifasi utama para
pengguna forum Kaskus dalam menyebar luaskan informasi.
Daftar
Pustaka
Ambari, Muslim. (2009,
Nov 06). Andrew Darwis jungkir Balik Kembangkan Kaskus. Novenber 17, 2011. http://www.antaranews.com/berita/1257501001/andrew-darwis-jungkir-balik-kembangkan-kaskus
Dutch,
Martin dan Dave, Muddiman. 2011. The
Publik Library, Social Exclusion and the Information Society in the United
Kingdom: Libri, 2001, vol. 51, pp. 183–194.
Siahaan, Armando dan
Thee, Marcel. (2009, Nov 09) A Day To Honor Indonesia Heroes. November 17,
2011. http://www.thejakartaglobe.com/home/a-day-to-honor-indonesian-heroes/340559
Timothy, Nicolas. (
2011, Sep 17). Andrew Darwis Dirikan Kaskus Hanya bermodal 7 Dolar AS. November
17, 2011. http://www.tribunnews.com/2011/09/17/andrew-darwis-dirikan-kaskus-hanya-bermodal-7-dolar-as
Webster,
Frank. 2006. Theories of the Information
Society. New York: Taylor and Francis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar