Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini berdampak pada derasnya arus informasi yang mengalir, dengan banyaknya media yang mendukung siklus terbentuknya pengetahuan baru yang kemudian bertransformasi menjadi informasi baru akan menimbulkan dampak banjir informasi. Membludaknya informasi yang ada memerlukan sebuah sistem untuk mengorganisasi informasi tersebut agar mudah ditemu kembalikan untuk dimanfaatkan. Agar sitem temu kembali dapat dipahami dan dimanfaatkan oleh semua orang di penjuru belahan dunia ini, perlu sekali dibuatkan aturan yang berlaku secara global untuk mengatur sitimatika diskripsi yang perlu dijabarkan mengenai sumber informasi dalam sistem temu kembali.
Seiring
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, berkembang pula aturan
sistimatika deskripsi sumber informasi. Aturan sitimatika diskripsi sumber
informasi yang dikenal dan dijadikan acuan oleh Negara kita adalah Functional
Requirements for Bibliographic Records1 atau biasa disebut dengan FRBR. Functional
Requirements for Bibliographic Records1 atau FRBR adalah hasil dari suatu studi
tentang fungsi-fungsi yang harus dipenuhi oleh cantuman bibliografi yang dimuat
dalam bibliografi nasional atau katalog perpustakaan. Studi ini,
yang dilaksanakan oleh suatu Study Group dari IFLA dari tahun 1992
hingga 1997, menghasilkan suatu model atau kerangka konseptual yang dapat digunakan
sebagai landasan untuk merevisi kode pengatalogan
(misalnya AACR) atau membuat kode baru (Aditiro: 2005).
Munculnya internet serta berkembangnya wadah/ media (carier) sumber informasi, FRBR kembali melakukan revisi terhadap
kode pengkatalogan (AACR2). AACR2 dianggap sudah tidak lagi dapat dijadikan
acuan untuk mendiskripsikan media baru, kemudian munculah kerangka koseptual
baru yang dapat menampung media-media baru tersebut.
FRBR
menawarkan perspektif baru pada struktur dan hubungan bibliografi dan authority record. Model konseptual FRBR
ini digunakan untuk menunjukan hubungan antara material, penciptaan sebuah
karya, dan subjek. FRBR terdiri atas tiga kelompok entitas (Aditiro: 2005) grup
1 terdiri atas hasil karya intelektual atau artistic, grup 2 terdiri dari
entitas yang bertanggung jawab atas isi intelektual atau artistic (orang atau
badan hokum), grup 3 meliputi entitas yang berfungsi sebagai subjek.
FRBR menetapkan bahwa
produk intelektual atau artistik meliputi empat jenis entitas yaitu work (ide atau konsep abstrak), expression (realisasi intlektual dari work dalam bentuk teks, music, gambar,
dan lain sebagainya), manifestation
(diskripsi fisik dari sebuak work
yang telah diekspresikan),dan item
(sebuah contoh nyata dari sebuah manifestasi). FRBR menetapkan hubungan antar
empat entitas yaitu; work diwujudkan
melalui satu atau lebih ekspresi, expression
diwujudkan dalam satu atau lebih manifestasi, manifestation dicontohkan oleh satu atau lebih item, hubungan ini
tergambar pada ilustrasi berikut:
Gambar 1 Hubungan antar empat entitas
Sumber: Functional Requirements for Bibliographic Records
Penerapan
kerangka konseptual FRBR ini mulai diimplementasikan oleh beberapa negara
seperti Amerika, Inggris, dan Australia. Australia menggunakan kerangka
konseptua FRBR ini diimplementasikan pada AUSLIT (The Australian Literature Resource). The Australian Literature Resource menggunakan berbagai model data
untuk mengelola informasi sumber sastra Australia terlepas dari format sumber
tersebut, untuk memfasilitasi penemuan sumber informasi tersebut.
Kerangka
konseptual FRBR terbaru menawarkan tampilan baru pada display catalog, tidak lagi menampilkan satu persatu setiap
publikasi, namun model FRBR ini menampilkan runtutan sejarah publikasi yang ada
dari sebuah karya (work). AUSLIT
sedikit merubah istilah bahasa yang digunakan oleh FRBR dalam menampilkan
sumber informasinya, dengan tujuan agar bahasa yang digunakan lebih akrab
dengan bahasa pengguna. AUSLIT menggunakan istilah work untuk merepresentasikan konsep work, menggunakan istilah version
untuk merepresentasikan konsep expression,
menggunakan istilah publication untuk
merepresentasikan konsep manifestation.
Jika dijelaskan hubungan antar entitas seperti yang dijabarkan oleh konsep FRBR
maka sebuah work dapat diekpresikan
melalui satu atau lebih versions, expression dapat dipublikasikan satu
atau lebih kali, publikasi dapat dihasilkan satu atau lebih item.
Berikut ini
penulis mengambil salah satu contoh tampilan basis data AUSLIT yang merepresentasikan
sebuah karya menggunakan model konseptual FRBR. Penulis mengambil salah satu contoh yang
tersedia pada contoh tampilan yang dapat diakses secara bebas melalui http://www.austlit.edu.au/common/samples/ dengan
mengambil contoh Songs of Australia :
adapted to appropriate melodies. Konsep abstrak atau work pada karya ini adalah Songs
of Australia, kemudian work
tersebut diekspresikan dalam bentuk nada, lirik, suara, dan alunan music piano
(sebuah media), ekspresi tersebut dipublikasikan oleh Paterson
Press ,
ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2 Tampilan AUSLIT
Daftar Pustaka
Aditirto, Irma
U. (2005, Januari). FRBR: Kerangka konseptual katalog abad ke-21. Jurnal
Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan. Vol. 1 no.1. April 1, 2012. http://doi-plus.wikispaces.com/file/view/FRBR_Kerangka+konseptual+katalog+abad+ke21.pdf
ceramic vs titanium | TITaniumArts
BalasHapusceramic vs titanium. titanium fishing pliers The design of titanium hair the thaitanium ceramic core is different than the traditional base and is created titanium element on apple watch stainless steel vs titanium the surface of ceramic. The design of the