Senin, 09 April 2012

Wajah Layanan Referensi Masa Depan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia


Wajah Layanan Referensi Masa Depan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia
Oleh Yanuar Yoga Prasetyawan

Pendahuluan
Berkembangnya dunia teknologi dan komunikasi menggiring perubahan pada semua aspek kehidupan manusia dalam beraktifitas dan berinteraksi, tidak terkecuali perpustakaan. Inovasi dalam dunia teknologi dan komunikasi telah merubah cara perpustakaan melayankan jasa kepada komunitas penggunanya. Perubahan cara pelayanan dilakukan perpustakaan untuk mengimbangi dan menyesuaikan perubahan perilaku pencarian informasi komunitas penggunanya.
Indonesia memiliki lima jenis perpustakaan yaitu: perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi (Sulistyo-Basuki: 1991). Perpustakaaan yang paling cepat dan sering mengalami dinamika perubahan demografi komunitas penggunanya adalah perpustakaan perguruan tinggi, kemudian untuk mengikuti perkembangan dan perubahan perilaku pencarian informasi komunitas pengguna yang dilayani, perpustakaan perguruan tinggi melakukan perubahan cara pelayanan, lebih tepatnya mengembangkan metode pelayanan sesuai dengan perilaku komunitas pengguna yang dilayani.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perpustakaan perguruan tinggi mempunyai peran krusial bagi civitas akademika perguruan tinggi tersebut, yaitu sebagai pusat belajar dan pembelajaran, pusat penelitian, pusat sumber informasi, pusat penyebaran informasi dan pengetahuan, serta pusat pelestarian ilmu pengetauan (Yuven: 2010).
Perpustakaan perguruan tinggi memiliki bermacam-macam bentuk layanan jasa informasi seperti: layanan teknis yaitu mengorganisasi informasi dan menyediakan sistem temu kembali untuk menelusur informasi, layanan baca, layanan sirkulasi koleksi informasi, serta layanan referensi. Pada makalah ini penulis akan membahas mengenai masa depan layanan referensi pada perpustakaan perguruan tinggi, strategi serta upaya perpustakaaan tinggi dalam mengikuti perkembangan perilaku pencarian informasi penggunanya.
Reference and User Services Association melalui keputusan konvensinya memberikan definisi dan ruang lingkup kerja layanan referensi. Definisi layanan referensi adalah kegiatan konsultasi informasi di mana staf pustakawan merekomendasikan, mengiterpretasikan, mengevaluasi, serta menggunakan sumber daya informasi untuk membantu pemustaka memenuhi kebutuhan informasinya. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan layanan referensi mencakup transaksi referensi dan kegiatan lain yang melibatkan penciptaan dan pengelolaan sumber daya informasi meliputi pengembangan dan pemeliharaan koleksi referensi, system temu kembali informasi, database, website, mesin pencari, dan lain-lain, agar dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasinya, ruang likup pekerjaan selanjutnya adalah kegiatan penilaian yang mencakup penilaian dan evaluasi kegiatan referensi, sumber daya, dan jasa/ layanan (RUSA: 2008).
Dengan mengamati peran perpustakaan perguruan tinggi tersebut di atas dapat ditengarai bahwa perpustakaan merupakan jantung dari perguruan tinggi, jika jantung dari perguruan tinggi tersebut berhenti berdetak maka perguruan tinggi tersebut akan mati, jika perpustakaan perguruan tinggi kehilangan perannya atau bahkan tidak berperan sama sekali maka perguruan tinggi tersebut tidak akan berkembang dan maju.
Layanan referensi merupakan salah satu layanan vital yang mampu memacu detak jantung perguruan tinggi menjadi lebih kencang, dengan mengoptimalisasikan layanan referensi maka peran perpustakaan perguruan tinggi tersebut di atas akan terwujud dengan baik.
Untuk menciptakan layanan referensi perpustakaan perguruan tinggi yang baik diperlukan strategi dan perencanaan yang matang  untuk menghadapi perubahan demografi serta perilaku pencarian informasi komunitas penggunanya yang selalu berubah dan berkembang seiring perkembangan teknologi dan komunikasi.