Minggu, 18 Maret 2012

Renungan di Selasar Masjid


Adzan bergemuruh berkumandang di setiap sudut kota, siang itu pukul 12.10 namun matahari masih nampak malu untuk memperlihatkan wajah cerianya, hanya awan hitam beserta rombongan angin yang siang itu tampak mendominasi menyelimuti hangatnya sinar mentari.
Aku berjalan menyusuri jalan setapak nan elok dipayungi rimbunnya pohon bambu beraroma perdu namun sebenarnya akupun tidak tahu apalah itu. setapak demi setapak aku menitih langkahku mengharap rahmat dan ridho tercurah dari-Nya karena memenuhi panggilan-Nya.
aku basuh wajah tangan dan kaki dengan maksud membebaskan diri dari hadas dan mengikuti tuntunan nabi. Ku coba merasapi tiap sujud yang kubenamkan memohon ampunan karena dosa yang teramat sering ku lakukan. Sholat adalah ibadah yang sangat menentukan bagi umat muslim, pada hari pembangkitan nanti sholat adalah amalan pertama yang akan dihitung, jika baik sholatnya maka baik pula amal ibadah seluruhnya, namun jika jelek sholatnya maka jelek pula amal ibadah seluruhnya.
selesainya aku menunaikan ibadah sholat, aku berjalan menyusuri selasar sebelah kiri masjid, dihadapkannya aku dengan danau dengan air yang menari-nari indah karena hembusan angin, daun dan pepohonan yang melambai-lambai tertiup angin, rambutku pun tak mau kalah ikut bergoyang mengikuti hembusan angin, subhanallah sejuk terasa di hati.
Menikmati hembusan sejuknya angin sepoi-sepoi di pelataran masjid, sejenak merenung dan memahami tausiah yang diberikan ba'da shalat dzuhur barusan "nikmat terbesar yang patut kita sukuri tiap hari adalah nikmat iman". benar sekali pikirku mencoba menafsirkan, apakah selama ini aku telah kufur karena tidak bersyukur tehadap nikmat terbesar yang diberikan oleh-Nya? pikiranku mulai berirama liar mencoba mengingat kapan terakhir kali aku benar-benar bersyukur atas segala karunia yang diberikan oleh-Nya. kembali dalam perenunganku aku memohon maaf kepada-Nya.

وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Al-Muzzammil: 20).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar