Kamis, 31 Mei 2012

Semangat Masyarakat Informasi: Sebuah Kajian Motivasi Berbagi Informasi Pada Komunitas Forum Komunikasi Virtual kaskus.us


Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sangat pesat dewasa ini memudahkan informasi untuk menyebar dengan cepat ke segala arah. Internet sangat memudahkan kita untuk mengakses dan menyebarkan informasi dengan media website. Website pada awal perkembangannya hanya dapat digunakan hanya satu arah, seseorang yang mengakses informasi pada website tersebut tidak dapat berkontribusi untuk memberikan tanggapan atau komentar sehingga tidak terjadi interaksi antara kontributor dan komsumer informasi tersebut. Namun sekarang telah muncul generasi ke dua dari website yaitu web 2.0 yang memungkinkan terjadinya interaksi dalam website. kaskus.us merupakan salah satu website generasi ke dua, melalui kaskus penggunanya dapat salaing berbagi informasi dan saling menambahkan informasi atau hanya memberikan komentar dan tanggapan, hal demikian dapat ditengarai adanya semangat masyarakat informasi, karena setiap pengguna kaskus memiliki semangat untuk berbagi informasi satu sama lain. Melalui hasil pengamatan yang dilakukan, latar belakang yang memotivasi para pengguna kaskus adalah kebaikan, mereka percaya bahwa dengan berbuat baik maka perbuatan baik tersebut akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.    
Abstract
Recent developments in information and communication technologies ease information to spread like wild fire. Internet ease us to spread and access information anywhere and everywhere through website we can do it. At the beginning of website development, it just qualify user to be a contributor of information or consumer of information; which one they are want to be. But after appear he next generation of website: website 2.0, it able user to share the information and put the comment each other, it also known as participatory website: user interaction of information. Kaskus.us is a simple application of website 2.0. kaskus provide forum to communicate, spread, and access information. User can be easy to spread, access, and put comments toward the available information, it indicated there is a spirit of information society; because user have a spirit to share information each other. Though actually the background  of the user which motivated them to share the information is kindness, they believe that kindness is repaid tenfold.


Pendahuluan
Revolusi teknologi dan komunikasi di bidang media komunikasi secara umum memberikan dampak kepada penggunaan media komunikasi yang lebih interaktif. Hal ini mendorong para pengguna media komunikasi untuk berpartisipasi aktif, tidak hanya sekedar menjadi pengguna yang pasif dalam menerima informasi.
Perkembangan media komunikasi baru, dalam hal ini internet beserta peralatan yang mendukung (hardware, software), telah berkembang pesat menjadi media yang memenuhi kebutuhan publik untuk menyuarakan pendapatnya, sehingga berimplikasi pada terbentuknya komunitas diskusi. Ini tak lain karena internet telah menjadi bagian rutin dari aspek kehidupan sosial sehari-hari, aktivitas virtual dan fisik menunjukkan peningkatan integritasnya. Gejala ini sendiri sudah mulai terlihat di Indonesia dimana munculnya beberapa forum diskusi dan komunikasi virtual.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta antusiasme masyarakat untuk memanfaatkannya, ditunjang dengan tumbuhnya forum komunikasi virtual, hal tersebut akan menunjang terbentuknya sebuah masyarakat informasi.

Konsepsi Masyarakat Informasi
Masyarakat Informasi terdiri dari dua kata yaitu masyarakat dan informasi. Kata masyarakat dalam KBBI mempunyai arti sekelompok manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sedangkan Informasi dalam arti luas menurut Saracevic yaitu sebuah pesan yang dapat dipahami oleh manusia dan bermanfaat bagi penerimanya (sesuai dengan konteks sosialnya).
Konsepsi masyarakat Informasi menurut Frank Webster dalam bukunya yang berjudul Theories of the Information Society, memberikan lima kriteria sebuah masyarakat informasi, masing-masing kriterianya dapat dijadikan sebagai pijakan untuk menentukan fenomena masyarakat informasi, yaitu antara lain: aspek teknologi, aspek geografis/ jarak, aspek ekonomi, aspek pekerjaan, dan aspek budaya.
Dalam aspek teknologi, definisi yang paling umum menekankan pada aspek inovasi teknologi khususnya teknologi komunikasi dan informasi. Munculnya terobosan baru dalam penyimpanan dan transmisi informasi mendorong mayarakat untuk menggunakan teknologi komunkasi dan informasi dalam setiap aktifitas kehidupannya.
Pada aspek geografis/ jarak, memberikan definisi bahwa jarak dan ruang tidak menjadi batas lagi bagi masyarakat untuk mengakses dan menyebarkan informasi, aspek ini tentunya sangat dipengaruhi oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Aspek ekonomi memberikan konsep yang lain yaitu fenomena masyarakat informasi terwujud ketika industri informasi seperti pendidikan, jasa informasi, media komunikasi, penerbitan, manufaktur computer, dan aktifitas informasi lainya menjadi komditas utama dalam pembangunan ekonomi nasional; jika proporsinya signifikan terhadap pendapatan nasional bruto (GNP), maka dapat ditengarai ini adalah fenomena pertumbuhan ekonomi informasi.
Senada dengan aspek ekonomi, aspek pekerjaan memberikan defnisi bahwa fenomena masyarakat informasi terjadi jika sektor informasi mendominasi  lapangan pekerjaan.
Terakhir adalah aspek budaya, aspek ini sangat terasa dampaknya oleh kita yaitu terjadinya peningkatan yang sangat luar biasa dalam sirkulasi sosial informasi, misalnya perkembangan trend cara berpakaian atau penataan rambut yang dipengaruhi oleh sajian media komunikasi informasi yang ada.
Alvin Toffler, Tom Stonier and Bill Gates menyatakan pendapat mereka yang menyinggung tentang dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, bahwa sekarang kita telah memasuki masa kejayan informasi dimana setiap orang dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan.
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memudahkan terciptanya sebuah masyarakat informasi yaitu masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk memanfaatkan (mengakses) dan menyebar luaskan informasi.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan dampak pada kemudahan penyebaran dan akses informasi. Internet memudahkan kita untuk dapat menyebarkan dan mengakses informasi dari manapun juga melalui media website.
Perkembangan website pada awal mulanya hanya memungkinkan pengguna internet untuk memanfaatkannya terbatas pada satu arah, tidak ada interaksi dan komunikasi yang terjadi antara kontributor (penyedia/ penyebar infomasi) dengan pembaca pada halaman website. Setelah munculnya teknologi website 2.0 terjadilah revolusi dalam penggunaan media website, pengguna internet dengan mudah dapat bertukar informasi dan saling menanggapi atau memberikan komentar pada informasi yang diberikan. Teknologi website 2.0 ini juga disebut sebagai partisipatori website (terdapat interaksi antar pengguna internet).
Terkait dengan masalah masyarakat informasi di Indonesia terdapat banyak website 2.0 yang menawarkan model forum komunikasi untuk saling tukar informasi. Ada salah satu website 2.0 yang cukup besar dan popular yaitu kaskus.us, dengan memanfaatkan website tersebut setiap pengguna dapat menyampaikan peristiwa atau memberikan informasi, memberikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun video. Dapat ditengarai ini merupakan semangat dari terbentunya masyarakat informasi karena penggunanya mempunyai semangat untuk tewujudnya suasana saling berbagi dan menyebar luaskan informasi.

Gambaran Singkat tentang Kaskus
Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar di Indonesia. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang dikembangkan oleh Andrew Darwis ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah. Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah portal berita, tujuannya untuk mengentaskan dahaga mahasiswa Indonesia di luar negeri yang rindu akan kampung halaman, melalui berita-berita di Indonesia. Namun Dalam enam bulan, portal berita yang dibuat Andrew Darwis ini tidak mengalami perkembangan, sehingga ia mengubah portal berita tersebut menjadi forum komunitas.
Walaupun terbilang sudah cukup lama situs Kaskus ini berdiri namun baru pada tahun 2008 mereka baru memunculkan eksistensinya di dunia maya dan resmi menjadi perusahaan profesianal dengan nama PT. Darta Media Indonesia. Dengan usaha dan tekad yang kuat para pengembang Kaskus, mereka akhirnya memperoleh manisnya hasil jerih payah perjuangannya, Kaskus semakin populer untuk dikunjungi dan makin banyak anggota baru yang mendaftar.
Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak-kusuk, bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 600.000 orang, dengan jumlah pageviews melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga saat ini Kaskus sudah mempunyai lebih dari 200 juta post. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 3.000.000 anggota, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa.
Dengan memanfaatkan website Kaskus ini para pengguna dapat menyampaikan peristiwa atau memberikan informasi, memberikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun video, kepada pengguna lainnya di seluruh penjuru dunia tanpa batas ruang dan waktu.

Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memaparkan kemudian menganalisis hasil studi                        e-pustaka dan hasil wawancara yang diperoleh. Studi e-pustaka dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sebenarnya dari Andrew Darwis terhadap situs yang ia kelola. Wawancara dilakukan kepada para pengguna Kaskus yang menyajikan informasi pada forum Kaskus kemudian informasi mereka menjadi headline pada halaman muka website Kaskus pada rentang bulan November 2011 dengan cara mengirimkan pesan tertulis pada halaman profile Kaskus Informan terkait. Wawancara dilakukan untuk mengetahui motifasi para pengguna Kaskus untuk menyebar luaskan informasi yang mereka punya. Selain dari hasil studi pustaka dan wawancara, pengalaman penulis sebagai pengguna Kaskus turut mempengaruhi dalam proses menganalisis data.

Analisis Data
Tujuan pendiri forum komunikasi virtual Kaskus dinyatakan oleh Andrew Darwis yang tertulis pada sebuah website thejakartaglobe.com dalam artikel yang berjudul a Day to Honor Indonesian Heroes, dalam kesempatan kali itu Andrew diminta untuk memberikan komentarnya tentang arti sebuah pahlawan dan perjuangan, ia menyatakan bahwa tokoh inspirator dan pahlawan bagi dia adalah Michael Jackson ambisinya untuk menjaga dunia dan membuat dunia lebih baik telah menjadi inpirasi baginya, berjuang bagi Andrew memiliki makna tersendiri dan lebih kontemporer menurutnya, “Sekarang, lawan kita adalah manusia dalam bentuk yang berbeda” ungkap Andrew. “lawan kita adalah penyakit, polusi, dan ancaman kepunahan umat manusia, sekarang musuh terbesar kita bukanlah negeri penjajah, tetapi adalah diri kita sendiri, kita terus menghancurkan bumi, kita menciptakan kerusakan yang lebih besar dari pada perang” imbuhnya. Prinsip hidup Andrew Darwis adalah kebaikan kepada sesama akan mendapatkan balasan kebaikan juga bahkan sampai sepuluh kali lipat, kemudian ia mengungkapkan sebuah pernyataan “itulah tujuan kaskus dibangun sebagai pusat informasi, di mana pertanyaan diajukan dan dijawab oleh anggota masyarakat sendiri”.
Dari penggalan artikel tersebut dapat ditengarai bahwa Kaskus dibangun dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan untuk kebaikan bersama sebagai pusat informasi, dengan cara saling berbagi dan menerima informasi yang ada, tujuan ini selaras dengan konsep masyarakat informasi yaitu terbentuknya masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk memanfaatkan (mengakses) dan menyebar luaskan informasi.
Hasil wawancara yang diperoleh dari pengguna Kaskus mengenai motifasi mereka untuk menyebar luaskan informasi cukup beragam. Rheila salah satu user name pengguna Kaskus mengungkapkan aktifitasnya dalam mengakses website Kaskus, di tengah kesibukan pekerjaan dia meluangkan waktunya kurang lebih 4 jam dalam sehari untuk sekedar berbagi informasi atau menelusur berita dan informasi, dalam kegiatannya untuk berbagi informasi dia mempunyai prinsip jika ada informasi yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak tidak ada salahnya untuk saling berbagi manfaat tersebut. Kapudepu juga mempunyai alasan tersendiri mengenai motifasinya untuk berbagi informasi di forum komunikasi virtual ini, dia berpendapat bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi, melalui kegiatannya di Kaskus dia berharap dapat membentuk masyarakat Indonesia yang lebih cerdas dan kreatif melalui sajian-sajian informasi yang bermanfaat. Komentar yang unik dilontarkan oleh Sulengers tentang motifasinya untuk saling berbagi informasi di forum Kaskus, dia menganggap semua anggota yang berada dalam forum Kaskus adalah keluarga maka sudah sepatutnya sesama keluarga harus saling mendukung, tolong menolong, dan berbagi informasi. Komentar senada dilontarkan oleh Primula motifasinya adalah untuk memperluas jaringan sosial dan memperbanyak teman, berbeda dengan Ricky Kun dalam hal motifasinya untuk berbagi informasi di website Kaskus, hanya sekedar penyaluran hobinya dalam menulis.
Dari hasil wawancara yang terpapar di atas dapat diketahui berbagai macam model motifasi yang melatar belakangi para penggiat forum Kaskus untuk saling berbagi informasi sehingga menciptakan atmosfer masyarakat informasi, antara lain adalah: kesadaran diri untuk berbagi kebaikan kepada sesama, pemahaman yang baik tentang keterbukaan akses informasi, rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang menumbuhkan jiwa sosial untuk berbagi, keinginan memperluas jaringan sosial, dan penyaluran hobi.

Kesimpulan
Forum komunikasi virtual Kaskus memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap terbentuknya masyarakat informasi. tujuan pendiri dan motifasi para penggiat forum Kaskus saling bersinergi sehingga menjadi modal utama dalam terciptanya masyarakat informasi, saling berbagi kebaikan untuk sesama adalah motifasi utama para pengguna forum Kaskus dalam menyebar luaskan informasi.



Daftar Pustaka
Ambari, Muslim. (2009, Nov 06). Andrew Darwis jungkir Balik Kembangkan Kaskus. Novenber 17, 2011. http://www.antaranews.com/berita/1257501001/andrew-darwis-jungkir-balik-kembangkan-kaskus
Dutch, Martin dan Dave, Muddiman. 2011. The Publik Library, Social Exclusion and the Information Society in the United Kingdom: Libri, 2001, vol. 51, pp. 183–194.
Siahaan, Armando dan Thee, Marcel. (2009, Nov 09) A Day To Honor Indonesia Heroes. November 17, 2011. http://www.thejakartaglobe.com/home/a-day-to-honor-indonesian-heroes/340559
Timothy, Nicolas. ( 2011, Sep 17). Andrew Darwis Dirikan Kaskus Hanya bermodal 7 Dolar AS. November 17, 2011. http://www.tribunnews.com/2011/09/17/andrew-darwis-dirikan-kaskus-hanya-bermodal-7-dolar-as
Webster, Frank. 2006. Theories of the Information Society. New York: Taylor and Francis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar